Punya Dekingan Kerabat Polda Sulut, Yobel Lengkey Makin Leluasa Mengeruk Material di Lahan Sengketa Milik Adi Singal

Manado, suluthebat.id- Aksi nekat penambang ilegal Yobel Lengkey, semakin tak terkendali. Pasalnya, meskipun sebelumnya sudah pernah dipasang police line, tetapi Yobel terus mengeksploitasi lahan yang masih dalam status sengketa antara dirinya dan Adi Sinjal.
Terendus kabar, bahwa Yobel terlalu kuat di mata Aparat Penegak Hukum (APH), karena memanfaatkan jalur kekerabatan dengan pejabat Polda Sulut.
Kesaktian Yobel tampak pada aktivitasnya yang terus mengeruk material tambang ilegal di lahan yang sedang bersengketa menggunakan alat berat. Di lahan itu, Yobel bersengketa dengan Adi Singal. Kendati sudah kalah di dua tingkatan pengadilan, Adi meyakini dia masih peluang menang di Mahkamah Agung dan bahkan untuk upaya Peninjauan Kembali pun sudah disiapkan. Adi juga sudah menyiapkan novum atau bukti baru yang menyatakan tanah itu miliknya. Kekalahan di pengadilan terdahulu menurut Adi karena ada saksi kunci yang sengaja dikondisikan dengan uang oleh lawan untuk tidak bersaksi dan memperlihatkan dokumen pertanahan di pengadilan.
Adi sebenarnya bisa menang menjuangkan hak andai saja dia diberikan kesempatan untuk mengumpulkan uang dari hasil olahan di lahan itu. Uang tambang lawan menjadi senjata pemungkas untuk memutuskan hak-hak Adi Singal atas tanah tersebut baik di persidangan maupun di luar meja pengadilan.
Berharap tanah tersebut dalam status quo karena perkara masih bergulir di MA, Adi malah berhadapan dengan tindakan sepihak Yobel Lengkey yang menurut sumber internal pertambangan sekitar, sedang mengeruk material dan diduga membawa keluar untuk diolah di tempat lain. Yobel tentu tidak seberani ini. Kuat dugaan ada aliran dana hasil kejahatan tambang yang disuntikkan ke Penegak Hukum untuk mengamankan operasi tambang ilegal itu.
“Dia olah di tempat lain. Di dalam lokasi itu cuma bak kecil. Itu sebetulnya sudah police lain. Harus status quo. Tapi uang mengubah segalanya. Adi tidak ada uang. Karena memang Adi Singal tidak mengolah di situ,” ujar sumber.
Klaim Yobel bahwa dirinya memegang surat tahun 1952, menurut sumber yang sama itu hanya akal akalan untuk terus mengekploitasi di lahan sengketa.
“Dia punya surat. Adi juga lebih banyak surat dan saksi kunci. Saksi tapal batas. Hanya Adi tidak ada uang. Masa belum Incraht dia sudah operasi. Perkara belum selesai bro,’ singgung sumber dimaksud. (***/vivi)
