September 15, 2025

Kisah Perundungan Seorang Guru di Medsos, “Budi Pekerti” Banjir Apresiasi di TIFF 2023

Toronto, suluthebat.com – Film Budi Pekerti garapan sutradara Wregas Bhanuteja ditayangkan di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 yang diselenggarakan tanggal 8 hingga 17 September.

Film yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, Sha Ine Febriyanti, dan Dwi Sasono itu telah diputar untuk pertama kalinya di Toronto International Film Festival 2023 pada Sabtu (9/9) lalu, waktu setempat.

Dilansir dari beberapa sumber, film bergenre drama ini merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai Wregas Bhanuteja, serta diproduksi Rekata Studio yang bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan didukung KG Media, Hwallywood, Momo Films, dan Masih Belajar.

Dalam penayangan perdananya ini, film Budi Pekerti yang memiliki judul internasional Andragogy akan masuk dalam program Discovery, program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua sineas.

Diketahui, program Discovery TIFF 2023 menayangkan total 26 judul film dari 25 negara.

“Rasa syukur yang teramat dalam akhirnya world premiere telah terlaksana di TIFF 2023. Saya terharu karena melihat respons para penonton yang tersentuh dengan film Budi Pekerti,” kata Wregas dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/9/2023).

Film yang berlatar di Yogyakarta semasa pandemi ini, berkisah tentang Bu Prani, guru BK (Bimbingan Konseling) yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.

Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan banyak penonton merasa latar ceritanya biasa terjadi dalam kehidupan nyata, terutama dalam bermedia sosial. Hal itu membuat film itu dibanjiri apresiasi.

“Mereka merasa, film ini meski berlatar belakang di Indonesia, namun bisa relate dengan banyaknya kejadian di berbagai belahan dunia,” ungkap Wregas Bhanuteja di Toronto, Kanada, 9 September.

Ungkapan lainnya datang dari Dwi Sasono, sebagai salah satu pemain yang ikut dalam acara ini, ia berperan sebagai Pak Didit. Dirinya menyampaikan perasaan bahagianya karena bisa memperlihatkan film terbarunya di dunia internasional.

“Senang sekali bisa mengantarkan Budi Pekerti menemui penonton perdananya di TIFF. Tak hanya itu, apresiasi yang diberikan para penonton di sini membuat saya terharu, Budi Pekerti tak sekadar menjadi tontonan tetapi menjadi renungan bagi mereka bersosial media dengan bijak,” ujar Dwi Sasono.

Sementara itu, Julian Halim, warga Indonesia yang tinggal di Kanada, turut menyaksikan Budi Pekerti. Dia menyebut film itu layak mendapat perhatian khusus dari masyarakat.

’’Andragogy film yang luar biasa. Saya sangat menyukainya, recommended. Saya menilai 10/10 untuk film ini,’’ papar Julian.

Dia berharap Budi Pekerti bisa memberi dampak baik bagi kehidupan banyak orang. Sebab, efek yang dirasakan korban perundungan siber tak bisa disepelekan. Bahkan, ada yang berujung kematian atau kasus bunuh diri.

’’Semoga Budi Pekerti tak sekadar menjadi tontonan, tapi juga renungan bagi mereka untuk menggunakan media sosial dengan bijak,’’ terang Dwi. (***/jud)

Berikut cuplikan film Budi Pekerti dari video official teaser-nya: