Fluktuasi Harga Minyak Nilam Bikin Petani Cemas, MEP Buka Suara

Manado, suluthebat.id – Sektor pertanian Sulawesi Utara kini tefokus pada budidaya nilam.
Potensi dari hasil penjualan minyak nilam yang mencapai jutaan rupiah perkilonya, menjadikan tanaman satu ini sebagai komoditas primadona bagi sebagian besar petani di berbagai daerah di Sulut.
Namun dibalik fantastisnya pendapatan dari hasil nilam saat ini, ada kecemasan tersendiri bagi para petani, yakni fluktuasi harga yang kerap naik turun.
Untuk itu, diharapkan adanya kebijakan dari pemerintah dalam menentukan harga jual minyak nilam agar tetap stabil, sehingga petani dapat terhindar dari ulah-ulah tengkulak yang suka menentukan harga sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua DPRD Provinsi Sulut Michaela Elsiana Paruntu (MEP) saat ditemui awak media diruang rapat paripurna mengatakan, untuk melakukan kontrol harga nilam perlu dilakukan kajian-kajian terlebih dahulu.
“Karena tidak sembarangan untuk menentukan harga tapi kita belum tau, contoh tentang tanah yang digunakan ini apakah nanti bisa ditanami lagi, penggunaan pupuk yang berlebihan apakah tidak merusak tanah, bisa gak dia ditanam dengan tanaman yang lain nanti, hal-hal ini perlu kita pelajari dulu sebelum kita bicara tentang produksi,” jelas wanita yang akrab disapa Micha itu, Senin (20/1/2025).
Kajian-kajian tersebut lanjut Michaela, akan menjadi dasar dalam menentukan harga.
Ia pun mengungkapkan, terkait hal ini, DPRD Sulut sudah melakukan diskusi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Saya sudah sempat ngomong sama ketua, sama kepala Bappeda sebagai yang di perencanaan, ini kiranya bisa diperhatikan,” ungkapnya.
Michaela menambahkan, pada dasarnya semua harus dikaji dengan yang baik, untuk menghasilkan keputusan yang baik bagi petani.
“Kalau ini betul-betul menguntungkan baru kita posisikan diri menentukan harga, karena kita harus tau juga yang beli ini siapa, kalau tidak tau siapa yang beli nanti susah tentukan harga, karena mereka menentukan sendiri harganya,” tutur srikandi Partai Golkar itu. (Vil)
